gue mau share hal yang paling crusial untuk bulan ini yang kejadian dikampus A Trisakti, Grogol.
dimana gue menuntut ilmu sebagai mahasiswi faultas hukum tingkat 3 (semester6)
bermula dari peringatan 12 tahun tragedi berdarah 12 mei 1998 yang rutin dilaksanakan setiap tahun..
Pertama,
gue share ttg tragedi 12 mei. sebenarnya ini udah rutin kampus gue laksanakan dan udah layaknya acara tahunan yang masu dalam daftar kegiatan mahasiswa. Ajang unjuk identitas mahasiswa kan bisa dibilang? atau memang benar-benar peringatan hari tragedi yang menewaskan 4 orang kakak senior yang mengarah pada penyelesaian hukum?
3 tahun gue kuliah di trisakti, mungkin sampe sini gue udh bisa blg atau berhak bilang deh kalau kegiatan ini bener-bener ga membuahkan hasil. revolusi yang diinginkan dan penyelesaian kasus sampe peringatan tahun ini belom kecapai atau mungkin ga akan pernah kecapai....
sedikit gue share ttg pengalaman gue ikutan orasi tgl 12 mei tahun 2009. jujur aja, tahun pertama gue masih ikut orasi dengan "ajakan" kakak senior yang mewajibkan junior (gue) untuk orasi kalau mau dapat almamater. gue dan beberapa temen gue IKUT dan SEMANGAT berhubung kami masih baru dan bisa dibilang penasaran. dan ga lupa bawa kamera yang tentu saja untuk FOTO-FOTO. asiiik...
TAHUN KE2 GUE GA IKUT.(12 mei 2010)
TAHUN KE3 GUE GA IKUT (12 mei 2011)\
gue setuju dengan hal ini dibawah ini:
tapi kurang setuju dengan hal di bawah ini:
karena bagi mahasiswa tingkat awal akibatnya bakal begini:
![]() |
yang lain orasi gue dan teman-teman malah jajan buah di depan istana presiden --" |
satu lagi yang jadi catetan penting waktu gue orasi (2009) adalah kejadian kaya gambar dibawah ini :
mungkin bukan gambar pas pada tahun gue orasi ke istana prsiden 2009 yg lalu, tapi saat itu ntah mengapa ntah dr mana settingannya dan ntah darimana bisa sampe begitu yaitu ketika kami yang cwe-cewe dibikin menjadi satu kelompok dan dilindungi border dan berdesakan-desakan DI BARISAN DEPAN, sampai tatapan langsung dengan muka polisinya (pagar betis yang dibuat aparat kepolisian). Gue dan temen-temen kebejet-bejet benyet penyet dan terhuyung-huyung nyaris jatoh dan terinjek-injek. dan gue yakin knp bisa begitu pasti ada settingannya. yg pasti siapapun oknum yg setting begitu, tega bangeeeeet siiiihhh :(
satu alasan lagi yg ngebuat gue males ikutan orasi di tahun-tahun berikutnya adalah yaaa iniiii.
ga nyampe aja dengan tujuan orasi yang sebenarnya dimaksud dan yg ingin dicapai. oh so wasting timeeee...
Bukan karena tidak ada perhatian dan kurang partisipasi tapi karena rasa sayang tenaga,waktu dan pemikiran untuk melakukan hal yang seharusnya bisa dilakukan dengan cara lain yg jujur aja gue jg bingung. apa dong yaa.. langkah awal sih, jadi anak hukum yang bener aja dulu, jd org yang tau hukum, cerminkan dulu di pribadi lo masing-masing kalau nyandang gelar SH itu ga sembarangan. jangan jd orang yang terlalu realistis dan ikut alur situasi kondisi dunia hukum yang kotor kalau berani orasi di depan dan naik ke atas podium menuntut keadilan. adili diri lo sendiri dulu, seimbangkan diri. adili yg benar dan salah di lingkungan sekitar lo. jadi calon sarjana hukum yang tau arti hukum dan baru boleh menuntut keadilan.
Gamau tragedi HAM 12 mei kejadian lagi kan? Jadi pribadi yang ngerti hukum dan maknai arti keadilan, aplikasi kan ke kehidupan diri sendiri dulu. kalau udah bisa sebarkan ke teman-teman sekitar.
hal besar dimulai dr hal yang kecil. lo berkoar ttg keadilan kalau lo sendiri belom bisa adil terhadap diri dan lingkungan sekitar lo, jangan sok-sok nuntut keadilan wakil rayat yang udh memang sampah. Ga mau jadi wakil rakyat yang jadi sampah di masa yang akan datang jg kan? :)
Kesimpulan : "Orasi yang dilakukan hanya ajang foto-foto dan silahkan upload"
(no offense :) )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar